Minggu, 20 Mei 2012

Proses Terjadinya Embun

0 komentar
Pengertian embun
 
Dalam kamus umum bahasa Indonesia, embun diartikan titik-titik air yang jatuh dari udara (pada malam hari). Secara umum, embun adalah nama yang diberikan untuk bintik-bintik air yang sering dijumpai menempel pada daun-daunan, dan rumput. Ketahuilah Prosesnya terjadi embun

Proses terjadinya embun

Embun terbentuk ketika udara yang berada di dekat permukaan tanah menjadi dingin mendekati titik dimana udara tidak dapat lagi menahan semua uap air. Kelebihan uap air itu kemudian berubah menjadi embun di atas benda-benda di dekat tanah. Sepanjang hari benda-benda menyerap panas dari matahari. Sedangkan di malam hari benda-benda kehilangan panas tersebut melalui suatu proses yang disebut radiasi termal.

Ketika benda-benda di dekat tanah menjadi dingin, suhu udara disekitarnya juga menjadi berkurang. Udara yang lebih dingin tidak dapat menahan uap air sebanyak udara yang lebih hangat. Jika suhu udara bertambah semakin dingin, maka akhirnya akan mencapai titik embun. Titik embun adalah suhu dimana udara masih sanggup menahan uap air sebanyak mungkin. Bila suhu udara semakin bertambah dingin, sebagian uap air akan mengembun di atas permukaan benda yang terdekat

Embun terbentuk dengan baik pada malam hari yang cerah dan tenang. Ketika angin bertiup, udara tidak cukup waktu untuk bersentuhan dengan benda-benda dingin, sehingga membutuhkan lebih banyak waktu untuk menjadi dingin mendekati titik embun. Ketika langit berawan benda-benda menjadi dingin lebih lama karena awan memancarkan kembali panas ke bumi. Embun juga terbentuk dengan baik ketika kelembaban tinggi.

Embun menguap ketika matahari bersinar. Matahari memanaskan tanah dan kembali menghangatkan udara. Udara yang lebih hangat dapat menahan uap air lebih banyak, dan embun menguap ke dalam udara ini.

Embun beku

Biasanya embun terbentuk pada titik embun dan kemudian membeku, disebut embun beku atau embun putih. Embun beku terbentuk ketika titik embun berada dibawah titik beku, sehingga mengakibatkan uap air yang lebih langsung membeku di atas benda-benda di dekat tanah.

Embun beku adalah sebuah pola dari kristal-kristal es yang terbentuk dari uap air di atas rumput, daun, dan benda-benda lainnya yang berada di dekat tanah. Embun beku terbentuk terutama pada malam yang dingin dan tak berawan ketika suhu udara turun di bawah 0 C yakni suhu titik beku air.

Embun beku dan embun terbentuk dengan cara yang tidak jauh berbeda. Sepanjang hari permukaan bumi menyerap panas dari matahari, ketika matahari terbenam bumi mulai menjadi dingin. Turunnya suhu jauh lebih besar pada malam yang cerah dibandingkan dengan malam yang berawan, karena tidak ada awan yang memantulkan kembali panas yang dilepas oleh permukaan bumi.

Ketika proses pendinginan berlanjut, uap air di udara mengembun membentuk titik-titik embun pada benda-benda. Sebagian titik-titik embun ini membeku ketika suhu turun di bawah 0 C. Titik-titik embun yang membeku semakin bertambah ukurannya, menjadi kristal beku ketika titik-titik embun di sekelilingnya menguap dan mengumpulkan uap air di atas kristal. Pada saat suhu berada di bawah titik beku uap air kadangkala langsung berubah menjadi kristal es, tanpa harus berubah menjadi titik embun. Kristal-kristal beku muncul dalam dua macam bentuk, menyerupai piring dan pilar. Kristal yang menyerupai piring berbentuk rata dan menyerupai kristal salju. Kristal-kristal pilar berupa tiang es kosong berbentuk segi enam.

Kata beku juga bermakna suhu di bawah titik beku yang membahayakan tanaman. Pada suhu ini cairan yang berada di dalam sel-sel tanaman membeku dan mengembang, mengakibatkan pecahnya dinding-dinding sel.


sumber : akujagoan[dot]com
Read full post »

Proses Terjadinya Tsunami

0 komentar


Tsunami, sebuah istilah yang beberapa saat lalu di Indonesia menjadi sebuah momok yang sangat menakutkan saat terjadinya Tsunami dahsyat di Aceh 26 Desember 2004 jam 7.58 minggu pagi. Kejadian yang sangat mengguncang dunia, karena terjadi hampir di pesisir Asia, mulai sumatera, Thailand, India, Srilangka, Malaysia, Singapurabahkan sampai Afrika. Tsunami tersebut diawali oleh sebuah gempa berkekuatan 9.3 Scala Richter dan merupakan gempa bumi terbesar dalam 40 tahun sejarah gempa bumi di wilayah Asia.

Apakah“tsunami"itu? Apa penyebabnya? Apakah bisa di deteksi?. Tsunami berasal dari bahasa Jepang yang artinya secara harafiah berartiombak besar di pelabuhan”, Tsunami sendiri bisa juga disebut sebagai sebuah gelombang yang tercipta akibat adanya gempa bumi ( tektonik maupun vulkanic) ataupun tumbukan meteor yang terjadi di lautan.

Ombak pasang ini nyaris tidak dirasakan bagi orang orang yang mungkin kebetulan berlayar di tengah lautan, namun efeknya akan sangat terasa di pesisir karena ketinggian gelombangnya akan bertambah.

90% tsunami terjadi akibat gempa laut (tektonik bawah laut) namun bisa saja terjadi oleh gempa bumi vulkanis akibat meletusnya gunung (yang terletak di tengah laut) contohnya letusan Krakatau di selat Sunda. Kecepatan gelombangtergantung pada kedalaman laut di mana gelombang terjadi, dimana kecepatannya bisamencapai ratusan kilometer per jam.


sumber : gudangmateri[dot]com
Read full post »

Proses Terbentuknya Awan

0 komentar



Jika langit sedang cerah, kita bisa melihat awan di langit. Awan tersebut terlihat seperti kapas-kapas yang sedang terbang di langit. Jika langit sedang cerah, maka awan akan terlihat berwarna putih. Sering kali kita lihat awan putih dengan berbagai bentuk. Kadang-kadang bergumpal-gumpal, kadang tersebar tipis, berbentuk seperti sisik ikan, atau bergaris-garis seperti serat. Sebentar terlihat bergumpal, tak lama kemudian berubah bentuk, bertebaran dibawa angin.

Memang, bentuk awan selalu berubah-ubah mengikuti keadaan cuaca. Sering kali awan berbentuk indah bagaikan lukisan di langit. Lihatlah di puncak gunung yang tinggi, akan terlihat awan yang memayungi gunung itu. Sungguh indah bukan ? Itulah salah satu dari kekuasaan Tuhan yang telah menciptakan langit dan bumi beserta isinya ini. Lalu, kira-kira bagaimana ya awan itu terbentuk?

Jika matahari bersinar, cahayanya sampai di permukaan bumi, lantas diserap bumi, tumbuhan, tanah, sungai, danau dan laut, sehingga menyebabkan air menguap. Uap air naik ke udara atau atmosfer. Uap air naik semakin lama semakin tinggi karena tekanan udara di dekat permukaan bumi lebih besar dibandingkan di atmosfer bagian atas.

Semakin ke atas, suhu atmosfer juga semakin dingin, maka uap air mengembun pada debu-debu atmosfer, membentuk titik air yang sangat halus berukuran 2 – 100 mm (1 mm = 1 / 1.000.000 meter). Tanpa adanya debu atmosfer, yang disebut aerosol, pengembunan tidak mudah terjadi. Miliaran titik-titik air tersebut kemudian berkumpul membentuk awan.

Bentuk-bentuk Awan
Bentuk awan bermacam macam tergantung dari keadaan cuaca dan ketinggiannya. Tapi bentuk utamanya ada tiga jenis yaitu, yang berlapis-lapis dalam bahasa latin disebut stratus, yang bentuknya berserat-serat disebut cirrus, dan yang bergumpal-gumpal disebut cumulus (ejaan Indonesia: stratus, sirus, dan kumulus).

Di daerah rendah (kurang dari 3.000 m) yang terendah, awan stratus menutupi puncak gunung yang tidak terlalu tinggi. Di daerah rendah tengah, awan berbentuk strato-kumulus, dan yang dekat ketinggian 3.000 m awan berbentuk kumulus. Awan besar dan tebal di daerah rendah disebut kumulo-nimbus berpotensi menjadi hujan, menyebabkan terjadinya guruh dan petir.

Awan pada ketinggian menengah dapat terbentuk di atas gunung yang tingginya lebih dari 3.000 m, membentuk payung di atas puncaknya. Misalnya di atas Gunung Ciremai (3.078 m), di puncak-puncak pegunungan Jaya Wijaya di Irian yang tingginya antara 4.000-5.000 m, bahkan selalu diliputi salju. Demikian juga Gunung Fuji (3.776 m) puncaknya selalu diliputi salju putih cemerlang sangat indah. Pada ketinggian menengah ini dapat terbentuk awan alto-stratus yang berderet-deret, alto kumulus, dan alto-sirus.

Bagaimana dengan awan di daerah tinggi (di atas 6.000 m)? Di sana terbentuk awan siro-stratus yang tampak sebagai teja di sekitar matahari atau bulan. Juga terbentuk awan siro-kumulus yang bentuknya berkeping keping terhampar luas. Juga dapat terbentuk awan sirus yang tipis bertebar seperti asap.

sumber : impasb.wordpress[dot]com
Read full post »

Proses Terjadinya Petir dan Guntur

0 komentar
Alam penuh dengan segala macam fenomena yang menakjubkan dan menarik yang telah membuat manusia terpesona selama berabad-abad sampai hari ini. Salah satu fenomena tersebut adalah petir. Kilatan pada petir menampilkan pola zig-zag yang biasanya memakan waktu kurang dari setengah detik untuk menghasilkan luminositas cahaya yang begitu terang sehingga sekitarnya menyala dalam sekejap mata. Meskipun ini merupakan pemandangan yang menarik, namun juga membuat rasa takut pada manusia. Dengan ledakan energi yang intens itu, petir bisa menebang pohon, membuat kebakaran dan bahkan menyebabkan kematian. Rasa ketakutan ini bahkan dapat sangat diperkuat oleh suara keras pada guntur.
 

Pada Zaman dahulu, orang belum tertarik untuk membahas fenomena ini. Manusia dari berbagai budaya seperti Yunani, Romawi dan Nordik menganggap peristiwa ini berasal dari dewa yang memerintah bumi dengan penangkal petir dan guntur. Akibatnya, budaya ini hanya sebatas menceritakan kisah Zeus raja para dewa yang dalam bangsa Yunani dan Jupiter pada Romawi serta Thor untuk para Nordik.


Proses Terbentuknya Petir
Dimulai dari menguapnya air dari permukaan bumi, dari danau, tanah, sungai, laut, kolam dan dari pohon oleh proses transpirasi, naik ke atmosfer dalam bentuk gas. Udara yang naik ini merupakan udara hangat, yang kemudian membuat udara dingin bergerak dan bersatu dengan udara hangat. Proses ini menyebabkan udara hangat meningkat pesat dan membentuk awan yang besar, dan padat, pada awan cumulonimbus atau awan badai.



Selama badai itu terjadi, curah hujan partikel (butiran air dan kristal es) di wilayah yang lebih tinggi dari awan kemudian akan bertabrakan satu sama lain, karena mereka bergesekan satu sama lain dalam arus kuat udara, ketika udara naik dan turun di udara. Akibatnya, udara ini bertabrakan dan menggosok banyak butiran - butiran air dan kristal es yang kemudian menciptakan muatan listrik statis yang mengandung muatan negatif dan positif dalam badai itu. Beberapa kristal es dan butiran air karena itu akan menjadi bermuatan positif (+), sementara yang lain menjadi bermuatan negatif (-). Semakin lama, potensi listrik yang bermuatan positif dan negatif di awan kemudian terpisah dari satu sama lain di mana kristal salju bermuatan positif bergerak ke bagian atas, ke atas awan badai sementara muatan berat kristal es negatif dan tetesan air turun ke bagian bawah awan. Elektron atau muatan listrik negatif ini akan mencari dan menuju muatan listrik positif, sehingga terbentuklah loncatan elektron yang yang berupa lidah api yang kita kenal dengan petir. Karena bumi merupakan medan listrik yang amat besar dan tentunya mengandung muatan negatif dan positif. Maka elektron dari awan juga bisa meloncat menuju bagian permukaan bumi yang juga bermuatan listrik. Loncatan elektron ini juga terjadi ketika kamu mencolokkan barang elektronik ke bagian listrik yang kadang muncul percikan api.
 

 
Setelah petir meloncat ke tanah dari awan, petir akan kembali dari tanah menuju awan, mengikuti saluran yang sama dengan jalur yang dilaluinya. Jalur kembalinya petir ini menimbulkan panas dan meningkatkan suhu udara di sekitarnya menjadi sekitar 27.000 ° C (48632 F °). Karena petir membutuhkan sedikit waktu untuk pergi dari titik A ke titik B, sementara udara panas tidak memiliki waktu untuk bergerak, menyebabkan ruang pada udara menjadi terbelah. Udara panas kemudian dikompresi, meningkatkan udara dari 10 sampai 100 kali tekanan normal pada atmosfer. Tekanan udara ini akan meledak keluar dari saluran listrik, membentuk gelombang kejut partikel yang dikompresi ke segala arah, sehingga menyebabkan munculnya suara ledakan.

sumber : tahukah-dirimu.blogspot[dot]com
Read full post »

Proses Terjadinya Tornado

3 komentar
Tornado adalah kolom udara yang berputar kencang membentuk hubungan antara awan cumulonimbus. Tornado muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang terlihat jelas yang ujungnya menyentuh tanah dan sering dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing.
Umumnya tornado memiliki kecepatan angin 177 km/jam atau lebih dengan rata-rata jangkauan 75 m dan menempuh beberapa kilometer sebelum menghilang. Beberapa tornado yang mencapai kecepatan angin lebih dari 300-480 km/jam memiliki lebar lebih dari satu mil (1.6 km) dan dapat bertahan di permukaan dengan lebih dari 100 km. Meskipun tornado telah diamati di tiap benua kecuali Antartika, tornado lebih sering terjadi di Amerika Serikat.

~Kenali Ciri Ciri datangnya TORNADO~
 
1. Langit terlihat hitam atau mendung
2. Terjadi hujan es di sekitar daerah (biasanya durasi selama 20-25mnt)
3. Setelah terjadi badai hujan maka suasana akan tenang namun langit semakin hitam gelap
4. Awan bergerak cepat sehingga mengitari daerah kita
5. Kemunculan Tornado bisa didengar. Awalnya suara nya seperti air terjun, namun lama lama berubah menjadi seperti suara jet yang sangat keras
6. Ingat biasanya tornado bergerak dari barat daya ke timur laut. Mereka juga bergerak da ke arah timur, tenggara, utara, dan bahkan barat laut.

~Bagaimana Proses nya?~
Bagaimana tornado terjadi/terbentuk ? Perubahan lapisan udara merupakan pemicu lahirnya Tornado dalam hal ini jika lapisan udara dingin berada diatas lapisan udara panas, udara panas naik dengan kecepatan 300-an km/jam, udara yang menyusup dari sisi inilah yang mengakibatkan angin berputar sehingga membentuk tornado, dan bila sudah sempurna maka sebuah tornado bisa memiliki kecepatan hingga 400 Km/jam serta lebar cerobong antara 15 – 365 meter. Yuk kita lihat cara kerja munculnya TORNADO
Quote:
Yuk kita lihat bagaimana Proses Terjadinya TORNADO
Spoiler for :



Badai cepat berkembang – disertai hujan, guntur dan kilat. Ketika suhu tanah meningkat, udara panas dan lembab mulai naik.


Spoiler for :
Ketika hangat, udara lembab dan dingin memenuhi udara kering, itu terangkat ke atas, masuk ke lapisan udara atas. Sebuah awan petir mulai terbentuk pada fase ini.


Spoiler for :
Pergerakan udara ke atas sangat cepat. Angin dari sisi samping menyebabkan arah yang berbeda dan membentuk sebuah pusaran pusat yg kuat.


Spoiler for :
Sebuah kerucut hasil putaran udara yang berpilin tersebut mulai terbentuk dan terlihat dari awan ke permukaan tanah sehingga terbentuklah TORNADO.

~Tornado Terbesar Sepanjang Masa: The Super Outbreak (April 3-4, 1974)
Dari namanya saja sudah mengerikan gan, bagaimana dengan badainya? Yang hanya bisa dijelaskan pada saat itu adalah 148 tornado yang sedang memporak porandakan 13 negara bagian di Amerika. Badai ini tidak berlangsung dalam 1-2 jam saja, tapi berlangsung selama 24 jam penuh!.
Akhirnya pada tahun 1974, berita resmi mengumumkan korban meninggal sebanyak 330 orang dan 5,000 orang terluka. Jika 148 tornado tersebut digabungkan, maka akan menghasilkan badai seluas 2,500 mil/segi.

Spoiler for :

Terjadi di Ohio, USA


Terjadi di Xeina High School mencapai F5 Damage

Terjadi di Grenee Memorial Hospital

sumber : koranbaru [dot]com
Read full post »
 

Copyright © mokipedia Design by Free CSS Templates | Blogger Theme by BTDesigner | Powered by Blogger